Selasa, 19 Maret 2013

Sistem Ekskresi pada manusia


    Ada beberapa istilah yang erat kaitannya dengan proses pengeluaran zat, yaitu:
a.    Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan yang disebut faeces. Zat yang dikeluarkan tidak pernah mengalami metabolisme dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh.
b.    Ekskresi, adalah pengeluaran zat-zat sisa (ekskrit) metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Ini merupakan sisa metabolisme yang pernah beredar di seluruh tubuh.
c.    Sekresi, adalah pengeluaran getah (sekrit) oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi tertentu. Jika punya saluran khusus kelenjarnya di sebut eksokrin, dan jika tidak punya saluran khusus kelenjarnya disebut endokrin (kelenjar buntu).
Dalam metabolisme karbohidrat dan lemak akan dihasilkan zat sampah berupa air dan C02, sedang dalam  metabolisme protein akan dihasilkan air, C02 dan senyawa nitrogen. C02 akan dikeluarkan melalui paru-paru bersama-sama dengan uap air. Sedang senyawa nitrogen akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air dalam bentuk urine. Di samping melalui ginjal air juga dikeluarkan melalui kulit berupa keringat. Dalam keringat ini ikut terlarut garam yang dikeluarkan oleh tubuh.
Alat-alat Ekskresi pada manusia
Ada beberapa organ yang mempunyai fungsi yang penting sehubungan dengan proses ekskresi, yaitu:
  1. Paru-paru (pulmo), mengeluarkan uap air dan C02.
  2. Hati (hepar), mengeluarkan urea dan membentuk empedu.
  3. Usus besar (kolon), menyerap air dan mengeluarkan logam berat.
  4. Kulit (integumen), mengeluarkan air, garam-garam mineral, dan minyak.
  5. Ginjal (ren), mengeluarkan air berupa urine yang di dalamnya terlarut garam-garam mineral dan senyawa nitrogen.
1. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru berfungsi mengeluarkan CO2 dan H2O sebagai sisa proses respirasi. Proses respirasi aerob secara detil bisa dibaca disini.
paru paru Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Paru-paru manusia. Sebagai alat respirasi, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan CO2 dan H2O
2. Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh manusia, berfungsi untuk:
  • menyimpan gula dalam bentuk glikogen
  • merupakan tempat pembongkaran protein menghasilkan amonia/urea
  • detoksifikasi racun
  • tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah yang sudah rusak
  • membentuk empedu untuk membantu pencernaan lemak
hati Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Hati merupakan kelenjar terbesar yang kita miliki. Salah satu fungsi pentingnya berkaitan dengan sistem ekskresi.
Dalam pembongkaran eritrosit, hemoglobin dari eritrosit akan dipecah menjadi hemin, Fe, globin. Globin akan digunakan untuk metabolisme protein lagi atau untuk membentuk hemoblobin baru. Fe disimpan di dalam hati, kemudian dikembalikan ke sumsum tulang, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin. Selanjutnya, akan dioksidasi menjadi urobilin yang akan memberi warna urine ataupun tinja menjadi kekuning-kuningan.
3.    Usus besar (kolon)
Selain sebagai alat pencernaan, usus besar juga berfungsi untuk menyerap kembali (rabsorbsi) air pada faeces, serta mengeluarkan logam berat, seperti Fe dan Ca, yang selanjutnya dikeluarkan melalui feses.
kolon Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Usus besar (kolon), berfungsi untuk reabsorbsi air dan pengeluaran logam berat.
4.    Kulit (integumen)
Kulit merupakan lapisan pelindung terluar dari tubuh kita. Fungsi kulit diantaranya adalah sebagai berikut:
  • melindungi tubuh dari rangsang mekanis seperti gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia.
  • mengatur suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat dan menjaga agar pengeluaran air tidak berlebih
  • sebagai alat ekskresi atau pengeluaran zat, yaitu berupa keringat yang mengandung garam
  • sebagai organ sensoris (penerima rangsang)
penampang kulit Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Kompleksitas bagian-bagian kulit manusia. Perhatikan kelenjar keringat (sweat gland)
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar), dan dermis (korium) atau lapisan dalam. Lapisan luar terdiri atas beberapa lapis, yaitu:
  • stratum korneum (lapisan zat tanduk) yang mati dan selalu mengelupas
  • stratum lusidum
  • stratum granulosum yang mengandung pigmen, dan
  • stratum germinativum yaitu lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah luar.
Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar, pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar minyak (glandula sebasea), dan kelenjar keringat (glandula sudorifera).
Kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah. Kelenjar tersebut akan menyerap air dan garam-garam mineral dari darah kapiler, dan selanjutnya dikeluarkan melalui kulit sebagai keringat. Keringat yang dikeluarkan di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Kegiatan kelenjar keringat di bawah pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus yang dapat menghasilkan enzim brandikinin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar